
No Wonder Without A Wander
No wonder
without a wander.
(Alih bahasa: tidak ada pertanyaan tanpa sebuah perjalanan)
“Bikin kantong kresek tapi jangan dari plastik!”, ujar Zahra Nur Aulia Fatimah anggota ekstrakurikuler Al-Kautsar 561 Science Generation (SG) kelas 7, di tengah sesi fun science hari Senin (14 September 2020) lalu.
“Nunggu kopinya jadi itu empat tahun? Lama banget, bisa lebih cepet gak?”, Ilham Fahmi Arifin, anggota SG lain kelas 9, berujar lesu. Pak Yasa Arifin, selaku narasumber pada sesi outing silvikultura Rabu kemarin (30 September 2020), hanya tersenyum simpul mendengarnya.
“Kenapa kita gak suruh salak Cineam untuk balik lagi?”, ujar Delvi Anggraini anggota lain dari kelas 7, setelah mendengar penjelasan plasma nutfah yang terancam hilang. Dijelaskan oleh Pak Cucu, selaku mantan ketua kelompok tani MITRA I, pada sesi yang sama mengenai hortikultura pada hari Senin (21 September 2020).
Layaknya menanam padi, perjalanan SG di awal semester ganjil ini sedang giat-giatnya menyemai benih-benih pertanyaan di petak-petak ide penelitian baru. Semangat untuk mengisi kekosongan inovasi untuk menyukseskan tren health dan tren clean dari Al-Kautsar 561, mengawali perjalanan SG dengan tema ketahanan pangan (food sovereignty). Hal ini sejalan dengan napas Agenda Tujuan Perkembangan Berkelanjutan 2030 (United Nations Sustainable Development Goals 2030/ UN SDGs 2030) tujuan nomor 2: Mengakhiri Kelaparan. Tujuan ini bersinggungan dengan tujuan nomor 13: Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14: Menjaga Ekosistem Laut, dan nomor 15: Menjaga Ekosistem Darat. Quran surat An-Nahl (16) ayat 65-70 adalah oksigen dari nyala api rangkaian kegiatan SG yang terdiri dari introductory brainstorming, fun science, outing, dan hot pot.
Diawali dengan introductory brainstorming atau diskusi pengenalan topik pada minggu pertama, teman-teman SG dikenalkan pada isu mengenai celah besar di antara kelompok sosial dan daerah akan akses terhadap sumber protein hewani. Hadist Riwayat (HR) Baihaqi yang memvalidasi kehalalan belalang sebagai sumber protein alternatif, mendasari perjalanan SG di minggu pertama.
Film pendek A Plentiful Feast oleh Jonathan Debiens diputarkan pada sesi fun science di minggu ke dua. Hujan komentar dan pertanyaan bernada empati mengakhiri sesi nobar (nonton bareng) pertama ini. Teman-teman SG berhasil mengekstrak pesan dari isu kiamat plastik (plastic catastrophe) dan kelangkaan sumber pangan laut (overfishing) dari film bisu (silent movie) tersebut. Nyatanya pada saat permainan dimulai, teman-teman SG lebih banyak memilih untuk kalah, karena konsekuensi kekalahannya lebih menarik (disiram air) ketimbang menjadi pemenang (kering)*. Sesi ini berakhir dengan refleksi yang menggaris bawahi bahwa apa yang telah kita lakukan selama ini adalah sebuah ironi terselubung ber asas kan ketidaktahuan. Ketidaktahuan bahwa fenomena kelaparan tidak sedang bercanda.
Refleksi ini mengantarkan SG pada sesi outing di minggu ke tiga. Jawaban-jawaban dari narasumber dan kenyataan keadaan adalah kaca pembesar terhadap isu-isu yang telah didiskusikan pada sesi-sesi sebelumnya. Sebagai salah satu metode mengolah makanan yang sedang nge-tren, analogi hot pot digunakan untuk mengolah semua bahan baku mentah penelitian berupa pertanyaan dan pernyataan ke dalam satu wadah besar dengan api yang sedang menyala di tengah meja makan. Sesi hot pot yang dilaksanakan di minggu ke empat, berhasil mengumpulkan “bahan baku” berkualitas dari teman-teman SG. Pengolahan bahan baku tersebut dikompori dengan pengenalan alur pikir penelitian yang divisualisasikan dalam the arch of research (diadaptasi dari Jalongo dan Sarocho, 2017). Layaknya hot pot, semua teman-teman SG berpartisipasi menyaksikan proses kematangan setiap ide dan jelas menantikan hasil akhirnya berupa implementasi penelitian.
Puji dan syukur kepada Sang Maha Pemilik Ilmu, perjalanan SG bulan ini berbuah ide-ide segar dan semangat untuk terus berjalan dalam bereksplorasi di khazanah ilmu. Spirit Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi semua (rahmatan lil alamin) akan terus bersemayam di nadi SG untuk menyebarkan resultan kebaikan ilmu kepada alam dan sesama. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, SG siap menyongsong perjalanan berikutnya, untuk pertanyaan-pertanyaan baru yang menggugah akal, memupuk asa dan menyembuhkan keadaan.
*) Bermainan membagi dua kelompok (kelompok masalah dan solusi, bertemakan kiamat plastik dan kelangkaan pangan). Wasit akan menyebutkan masalah kepada kelompok solusi. Kelompok solusi harus memberikan jawaban mengenai solusi yang dapat diiimplementasikan untuk memecahkan masalah. Ketika kelompok solusi tidak dapat menjawab, kelompok tersebut akan disiram air sebagai representasi dari masalah yang tidak terpecahkan, yaitu kelaparan (tubuh manusia akan merespon perubahan suhu secara tiba-tiba dengan menggigil, kurang lebih sama ketika tubuh manusia kekurangan asupan energi).
Foto-foto kegiatan dapat diakses di tautan berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1T3Ap3olvpIViOwq6TWDRhE8A-42L_yvC?usp=sharing
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Mendidik Santri QSBS Agar ‘eM eM’
eM eM singkatan dari Mau dan Mampu. Mau dan Mampu adalah dua kata yang saling terikat. Mau adalah sungguh-sungguh suka hendak, sedangkan Mampu adalah sanggup melakukan sesuatu. Mau dan
KEKUATAN BESI
Besi merupakan logam dari golongan unsur transisi. Di alam besi memiliki kelimpahan terbanyak. Besi yang terdapat di bumi umumnya dalam bentuk senyawa mineral sulfida, oksida dan karbon
Sebuah Renungan: Jadilah Seperti Lebah
Tasikmalaya, 01 Februari 2022 - Lebah salah satu makhluk Allah yang istimewa dan diabadikan namanya dalam Al Qur'an, yaitu Surat An-Nahl (Surat ke 16). Tentu saja ada banyak pelajaran y
“Bagaimana Seorang Manager Mampu Mengendalikan Situasi dan Menjalankan Program dengan Baik Melalui Empat Aspek Kepemimpinan”
Seorang manager dituntut untuk mampu mengendalikan diri dan mampu mengahadapi situasi yang dapat menghantarkan pada keadaan yang dinamis guna mencapai goal yang baik melalui empat aspek
YUK! SIMAK PROGRAM UNGGULAN RISET ALAM DAN RISET SOSIAL PERDANA SMA QSBS
SMA Quranic Science Boarduing School (QSBS) telah melaksanakan suatu program unggulan pada bidang penelitian yakni Riset Alam dan Riset Sosial untuk pertama kalinya pada tahun ajaran 20
SPIRIT AL-KAUTSAR 561 TERUS MENERUS BERBENAH MELALUI SINERGI-KOLABORASI-KOORDINASI-KERJASAMA
Membangun budaya profesionalisme tidaklah mudah karena hal tersebut memerlukan itikad dan effort yang besar. Istilah profesional dalam istilah Islam, bisa sama dengan Ihsan. Ihsan juga
"PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DAN HOLISTIK MELALUI MERDEKA BELAJAR, LITERASI, NUMERASI, KEGIATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA”
HARDIKNAS, 2 Mei 2021 - Siswa dan Guru diberi kebebasan untuk berinovasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dibuat semacam kontrak antara Guru dan Murid. Hal itu dimulai dengan
Mengukur Daya Hantar Listrik Suatu Larutan | QSBS
PRAKTIKUM KIMIA SMA QSBS & QURANIC SCIENCE APPROACH Mengukur Daya Hantar Listrik Suatu Larutan Zat atau larutan kimia ditinjau dari kemampuan mengalirkan listrik dibagi 4 katagori,
Belalang, Jadi Penyedap Rasa ? Kok Bisa ?
Selama ini kita mengenal belalang sebagai binatang hama yang merusak daun-daun tanaman. Hal tersebut tentu sangat merugikan, bahkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) menun