• SMA QURANIC SCIENCE BOARDING SCHOOL
  • Hafidz, Cerdas dan Mampu Memimpin

Renungan Hati: Menyuplai Energi Positif bagi Para Santri QSBS 561

Sang Hafidz Menumpahkan Dendam Positifnya

Dilansir dari berbagi sumber dan

ditulis ulang oleh salah satu orang tua santri SMA QSBS

Dr. Jufri Jacob, SE., MSi. CCSP.

 

Diceritakan...

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, akhir tahun 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering.

Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan segera mengisi air dingin ke dalam gelas. Belum sempat ia minum tangannya terhenti oleh sebuah hardikan, “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur”.
Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu bahwa ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh Manajeman Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya,
"Kenapa ini terjadi padaku?"
"Kenapa segelas air saja dilarang untukku?"
"Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur?"
"Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum?"
"Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?"


Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan “DENDAM POSITIF” Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.
Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya.

Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi di Lehigh University. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.

Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur. Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.

Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata;
“Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku dimasa lalu”

Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini:
“Aku ingin berterima kasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini.”

Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai di sini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Di tangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrel (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrel (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas. Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai tahun 2011 menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi. Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia. Itulah kekuatan “DENDAM POSITIF”

Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat “Dendam Positif.”

Menurut Imam An Nawawi, pantaslah jika para ulama terdahulu dan para ilmuwan Islam rata-rata seorang Hafizh selain mereka juga alim di bidang ilmu kauniyah maupun alim dalam bidang ilmu syar’i. Sebut saja misalnya Imam Asy Syafi’i, Imam Al Ghazali, Ibnu Sina, Muhammad Al-Fatih dan nama-nama lainnya yang tak akan cukup dituliskan saja karena para ilmuwan Islamlah yang meletakkan fondasi kemajuan peradaban dunia saat ini.

Para penuntut ilmu yang di dalam dadanya tersimpan hafalan Alquran akan lebih berhati-hati dalam proses menuntut ilmunya tersebut agar senantiasa ikhlas dan menjauh dari maksiat karena maksiat bisa menghijab ilmu Alloh SWT ke dalam dada.

“Sebenarnya Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu,  dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS. Al Ankabut, 29 : 49)

Ketika kita menuntut ilmu dengan membaca suatu kitab (buku), baik kitab uluml syar’i maupun kauni maka tentu akan mempengaruhi cara pandang, sikap dan tingkah laku bahkan kepribadiannya. Apalagi jika membaca Al Qur’an, maka manusia akan mendapatkan pencerahan dan tuntunan kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai fitrah kemanusiannya, karena Al Qur’an adalah Kalam dari Sang Maha Pencipta manusia dan alam semesta.

“yang tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Robb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS.  Fushshilat, 41:42)

Karena itu, biidznillah, seorang penghafal Al Qur’an akan diberi kemudahan oleh Alloh SWT dalam hal mencari ilmu, yaitu kemudahan mempelajari Al  Qur’an (QS Al Qomar : 17) dan kemudahan dalam mendapatkan ilmu lainnya (QS. Al Mujadilah : 11).

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
ATOMIC HABITS QSBS

Kemampuan manusia secara alami dapat ditingkatkan. Akan tetapi untuk mencapai pada tingkat maksimal tidak akan datang secara tiba-tiba. Secara perlahan tapi pasti semuanya akan diberika

01/03/2022 02:16 - Oleh Administrator - Dilihat 2188 kali
MENDIDIK DAN MEMBANGUN GAIRAH BELAJAR SISWA

Siswa tidaklah dipandang sebagai obyek pembelajar. Pembelajaran Abad-21 menempatkan siswa untuk menjadikan peran dalam menentukan kemampuan dalam aspek peningkatan diri. Learning to Lea

09/02/2022 07:37 - Oleh Administrator - Dilihat 1883 kali