SMA Quranic Science Boarding School Mengukir Prestasi dalam seleksi Lomba Riset Nasional Tingkat SLTA

Kab. Tasikmalaya - Prestasi demi prestasi terus diraih oleh lembaga pendidikan Quranic Science Boarding School di bawah naungan Yayasan Al-Kautsar 561 Tasikmalaya. Dialah Muhammad Dihya Aby Abdi Manaf salah seorang siswa yang telah berhasil membawa bendera SMA QSBS Al-Kautsar 561 berkibar tinggi di kancah kompetisi ilmuwan muda tingkat Provinsi Jawa Barat, pada lomba Young Scientist Competition (YSC) yang digelar oleh Center of Young Scientiest (CYS). Senin, (31/8/2020).

Siswa yang akrab dipanggil Ibni terserbut menempati podium runner up dengan judul proposal penelitian LOFA (Locust Food Additional) atau Penyedap Rasa Alami Berbahan Dasar Belalang. Siswa Tasikmalaya ini siap mewakili Jawa Barat melaju ke tingkat nasional pada bulan November mendatang.

Latar belakang pengambilan judul proposal penelitian ini terinspirasi dari pesantren tempat dia sekolah yakni SMA QSBS dan kepeduliannya terhadap sesamanya. Menurutnya, penelitian yang dia buat harus bisa bermanfaat untuk banyak orang, salah satunya dengan membuat penelitian yang bisa membuat orang tetap sehat.

Menurut Ibni, “Inspirasi yang saya dapatkan ketika membuat proposal penelitian ini adalah pesantren tempat saya sekolah yang menerapkan makanan sehat”.

SMA Quranic Science Boarding School merupakan sekolah dengan sistem boarding yang menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dari makanan. Di pesantren yang Ibni tempati ini, makanan harus sehat, salah satunya dengan adanya larangan penggunaan MSG sebagai penyedap makanan yang bisa menimbulkan penyakit. Prinsip memakan makanan sehat ini dilandasi dari sebuah ayat yaitu Q.S Al-Baqarah ayat 172.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. – (Q.S Al-Baqarah: 172).”

“Selain itu, saya juga ingin meminimalkan penyakit hipoglikemia bagi penderitanya. Hal itu memberikan saya ide untuk membuat penyedap rasa alami yang sehat dan tetap membuat orang lain sedap ketika makan”, ujar Ibni.

Siswa yang bercita-cita menjadi ilmuan di bidang Kimia ini mengatakan bahwa untuk mengukir prestasi yang gemilang haruslah banyak membaca, karena sebuah penelitian yang dilakukan membutuhkan sumber yang banyak dan waktu baca yang lama, dengan banyak membaca akan membuat kita memiliki banyak ide. Selain itu, apapun yang saya dapatkan harus disyukuri karena semua itu adalah nikmat, hanya saja kita yang belum mengetahuinya.

Terbukti dari semangat belajarnya tersebut, siswa SMA Quranic Science Boarding School ini telah menyabet beberapa kejuaraan di antaranya:

1. Silver Medal pada Read 1 Online Secience Competition 2020;
2. Honourable Mention pada Kompetisi Penelitian Sains Internasional Global Youth Science and Technology Bowl (GYSTB) 2020 di Hongkong;
3. Gold Medal pada bidang kimia SONAR POSI 2020;
4. Gold Medal Olimpiade Kimia RAFKA 2020;
5. Silver Medal Advance Science Olimpiad (ASO) POSI 2020;
6. Gold Medal bidang kimia di MSC Penelitian Olimpiade Sains Indonesia 2020;
7. Juara 10 besar pada bidang kimia di Olimpiade Udate (OU) Fest III 2020.
8. Juara kedua KSN Kimia tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2020.

Proses penelitian di masa pandemi, membuat persiapan menuju tingkat nasional ini harus disiapkan secara matang, seperti mempersiapkan segala kebutuhan penelitian dan proses bimbingan.

“Pada masa pandemi seperti sekarang ini, proses bimbingan berjalan secara online, seperti mencari literature dari jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi. Kesulitannya, karena ini masih berupa proposal, sehingga hasilnya harus disiapkan secara nyata di kegiatan penelitiannya, kesulitan lainnya seperti susahnya masuk lab di masa pandemi, harus ada waktu khusus kapan dan perjanjian dengan pihak laboran. Rencana ke depannya, kami akan membuat timeline penelitian, menyiapkan alat bahan dan akan menentukan laboratorium mana yang sekiranya akan digunakan.” Ujar Tsani Adiyanti, S.Si salah satu pembimbing Ibni dan juga selaku guru Kimia SMA QSBS Al-Kautsar.