Seminar Leadership Skill

Seminar Leadership Skill
Oleh : Ir. Runjai Wangsa Laksana

Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini adalah seorang pemimpin. “Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).”
Berbicara tentang kepemimpinan berkaitan erat dengan “Leadership”. Leadership adalah sifat kepemimpinan yang harus dimiliki setiap orang. Karena setiap orang dilahirkan sebagai pemimpin, dan setiap pemimpin harus memiliki sifat rendah hati dan percaya diri. Meskipun manusia memiliki berbagai kekurangan. Namun kita harus mampu menutupi kekurangan dengan kelebihan atau potensi yang kita miliki dengan cara terus berproses dan belajar menjadi lebaik baik.
Seorang pemimpin juga harus memiliki mindset kepemimpinan, mindset kepemimpinan adalah pola pikir seorang pemimpin yang harus dimiliki oleh pemimpin untuk memimpin dirinya dan orang yang di pimpinnya. Karena jika seorang pemimpin tidak memiliki mindset kepemimpinan, maka akan sulit mengatur dirinyan dan anggotanya dengan baik. Beberapa faktor yang dapat membantu untuk meningkatkan mindset kepemimpianan diantaranya adalah :
1. Kesehatan fisik
2. Kebijakan berfikir
3. Ketaatan beribadah
4. Kebersamaan sosial
5. Sifat sopan santun terhadap sesama
Dari semua faktor itu dapat mengacu kepada kita, untuk terus meningkatkan mindset kepemimpinan yang ada dalam diri kita. Tetapi sebelum kita memimpin banyak orang, sebaiknya kita mampu memimpin diri kita sendiri. Karena suatu hal apapun dimulai terlebih dahulu oleh diri kita sendiri.
Salah satu tempat yang paling tepat untuk membentuk mindset kepemimpinan “Leadership” adalah di lingkungan sekolah atau asrama. Di lingkungan tersebut siswa dituntut untuk hidup mandiri pada saat bekerjasama, memecahkan masalah sendiri dengan bijak serta siswa dengan sendirinya akan membentuk pola pikir dewasa karena keadaan lingkungannya yang mempengaruhi siswa dalam membentuk jiwa kepemimpinan dalam dirinya sendiri.

BAG 2 : 

LEADERSHIP

Diantara kepintaran dan karakter, apa sih yang berperan besar dalam kesuksesan seseorang?
Thomas J. Stanley, Ph.D, bilang dalam penelitiannya tentang 30 faktor penentu kesuksesan bahwa kecerdasan IQ berada di urutan ke 21, keberuntungan di urutan ke 27 dan lulus dengan nilai terbaik ada di urutan ke 30. Artinya ada 20 faktor lain yang berpengaruh lebih daripada kepintaran. Tahu gak ke 20 faktor tersebut didominasi oleh apa? Ke 20 faktor tersebut didominasi oleh soft skill; sepert jujur, disiplin, semangat, mampu memimpin dan hal-hal lainnya.

kesuksesan itu bukan hanya sebatas di dunia saja tapi juga harus sampai ke akhirat. Seseorang harusnya bukan cuma pinter secara akademik dan punya nilai yang bagus aja, tapi juga cerdas secara emosi dan juga spiritual. Supaya bisa menjadi pribadi yang unggul, bisa mengenal diri, bisa melaksanakan tugasnya sebagai khalifah fil Ardh dan sadar dengan tugasnya sebagai hamba Allah serta bisa memberi manfaat untuk sesamanya. Hablumminallah wa hablumminannas alyas bisa berhubungan baik dengan Allah dan juga sesama manusia.

Eh tadikan disinggung dikit soal khalifah fil ardh, maksudnya apa sih? Ya jadi semua manusia di muka bumi in pada dasarnya adalah khalifah alyas pengganti atau pemimpin yang dimanahi Allah untuk mengurus bumi yang kita tinggali ini. Coba deh telaahi surat al-Baqarah ayat 30 di bawah ini..!

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ
الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Jadi aku itu pemimpin, kamu juga pemimpin, Setiap kita adalah pemimpin, paling tidak pemimpin bagi diri sendiri. Betul gak? Sebelum memimpin orang lain kita harus bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu. Jadi penting kan belajar tentang kepemimpinan ini?. Nah untuk memupuk kesadaran dan melatih para calon pemimpin generasi masa depan, di QSBS ada mata pelajaran leadership Skill. Yang dipelajarinnya apa aja? yang dipelajari itu bisa disingkat dengan 4H yaitu Health, Heart, Hand dan Head. Health (Kesehatan baik secara fisik maupun mental), Heart (hal - hal yang berkaitan dengan hubungan dengan sesama seperti empati, social skill, menerima perbedaan, dll.), Hand (bekerja dan berkontribusi; seperti kerja sama team, bekerja sukarela, peran serta dalam kelompok. dll) dan Head yakni kemampuan berfikir dan mengatur seperti berfikir kritis, memecahkan masalah membuat keputusan, goal setting dan lainnya. Menarik kaaan???

Bukan cuma belajar di kelas aja tapi terjun juga ke lapangan loh. Jadi nanti para siswa akan di bagi kelompok terus bagi-bagi tugas untuk berbagi ilmu di sekolah-sekolah sekitar. Hal ini melatih kepercayaan diri, komunikasi dan kerja sama team. Selain itu siswa dilibatkan dalam kegiatan sosial di lingkungan pesantren sehingga diharapka tertanam jiwa empati mereka dan menyadari pentingnya peduli serta berbagi dengan sesama. siswa juga dilatih untuk mengelola alam sekitar seperti bercocok tanam, merawat tanaman, budidaya ikan, mengelola sampah sehingga bisa dijadikan karya yang bermanfaat, dan lainnya. Baik pembelajaran dan pembiasaan harian ini diharapkan mampu membentuk karakter mulia yang senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah, mampu mengelola Alam yang diamanahkan Allah serta mampu berhubungan baik dan berkontribusi bagi sesama manusia. Dengan begitu diharapkan setiap pribadi bisa berkontribusi menjadi agen yang menunjukkan bahwa islam itu memang rahmatan lil’alamin. Akhir kata semoga kita semua bisa sukses, tak hanya sukses di dunia tapi sampai ke akhirat. Amiin.